Teori konspirasi halal berkisar pada serangkaian teori konspirasi Islamofobia dan tipuan tentang sertifikasi halal dalam produk seperti makanan, minuman, dan kosmetik.[1][2] Klaim yang biasanya dibuat termasuk bahwa penjualan barang bersertifikat halal di toko adalah cara awal untuk Islamisasi atau pelaksanaan hukum Syariah di negara non-Muslim,[3][4] bahwa biaya yang dibayarkan oleh perusahaan untuk dana sertifikasi halal digunakan oleh teroris Islam,[5][6][7] bahwa penyembelihan halal untuk daging adalah kejam, tidak higienis atau merupakan hewan kurban.[1][7][8] Penyebaran klaim ini mengakibatkan boikot dan kampanye pelecehan terhadap bisnis yang menjual produk bersertifikat halal, terutama di Australia dan India,[5][7][9] meskipun gerakan boikot anti-halal juga ada di Denmark, Prancis, Kanada, Selandia Baru, Britania Raya, dan Amerika Serikat.[1][10]
© MMXXIII Rich X Search. We shall prevail. All rights reserved. Rich X Search